MABM Kalbar
  • Berita
  • Sastra
  • Seni
  • Kuliner
  • Tradisi
  • Kolom
  • Pustaka
MABM KalbarMABM Kalbar
Font ResizerAa
  • Berita
  • Sastra
  • Seni
  • Kuliner
  • Tradisi
  • Kolom
  • Pustaka
Search
  • Berita
  • Sastra
  • Seni
  • Kuliner
  • Tradisi
  • Kolom
  • Pustaka
Follow US
Home » Beranda » 8 Peserta Siap Tuturkan Cerita Daerahnya
FSBM IXJurnalisme WargaKulinerSastraSeni

8 Peserta Siap Tuturkan Cerita Daerahnya

MABMKalbar
Last updated: January 1, 2021 12:00 am
MABMKalbar
Share
SHARE

August 29, 2013
FSBM IX, Jurnalisme Warga
Tinggalkan Komentar
969 Views

Artikel Terkait


kerupuk basah

Kerupuk Basah, Penganan Andalan Kapuas Hulu


bubur pedas

Bubur Pedas, Rajanya Bubur di Kalimantan Barat



Asal Mula Nama Teluk Keramat

Oleh Mariyadi

MABMonline.org, Sambas—8 Peserta perwakilan dari Majelis Adat Budaya Melayu (MABM) Kota/Kabupaten mengikuti Lomba Tangkai Bertutur (Bercerita) sebagai salah satu rangkaian acara Festival Seni dan Budaya Melayu (FSBM) IX di Jl. Pembangunan tepatnya di depan kantor bupati Sambas. Rabu malam, (28/06). “Ada 8 peserta yang masing-masing akan menuturkan cerita-cerita yang ada di daerahnya,” ungkap Humanto, Panitia acara sekaligus MC.

Menurut Humanto, 8 peserta dan masing-masing lagu daerah yang mereka bawakan adalah: Perwakilan dari Kabupaten Sambas membawakan cerita Burung Ruai, Kota Singkawang membawakan cerita Teluk Mak Jantuk, Kabupaten Kapuas Hulu membawakan cerita Bujang Senang, Kota Pontianak membawakan cerita Asal Usul Pontianak, Kabupaten Mempawah membawakan cerita Buaya Kuning, Kabupaten Ketapang mebawakan cerita Si Sumbing dan Mat Angin,  Kabupaten Melawi mebawakan cerita Bujang Ngelalis. Namun, peserta dari Kabupaten Kubu Raya didiskualifikasi karena tidak hadir saat penampilan.

“Maksimal durasi waktu peserta adalah 15 menit,” tambah Humanto.

Menurut Humanto, bahasa pengantar bertutur dalam lomba ini adalah bahasa Indonesia. Peserta juga harus berumur maksimal 40 tahun. Peserta bisa membawakan properti tergantung dengan apa yang mereka ceritakan.

“Penilaian diambil dari beberapa segi. penilaian tersebut adalah mengenai Pembawaan, Tehnik dan Retorika Bertutur, penjiwaan dalam  bertutur, materi cerita, gagasan, dan penampilan,” ungkap Sataruddin Ramli, juri pertandingan.

Menurut Sataruddin, sejak jaman dahulu bertutur telah ada. Biasanya bertutur ini dipakai untuk menidurkan anak dengan cerita dongeng-dongeng atau lainnya. Namun, bertutur berkembang menjadi bahan hiburan  untuk  meramaikan pesta-pesta. Seperti pernikahan dan lain sebagainya. Bertutur sama halnya dengan bercerita. “Betutur adalah suatu sastra jaman dulu yang telah ada sejak jaman nenek moyang,” tambah Sataruddin, yang juga sebagai Ketua Bidang Biro Penelitian dan Pengembangan (Litbang) di MABM Kalimantan Barat.

Acara berjalan dengan lancar. Namun, hanya sedikit MABM Kota/Kabupaten yang mau ikut berpartisipasi dalam lomba tersebut.

Bagikan
  • Facebook
  • Twitter
  • Google +
  • LinkedIn



Share This Article
Facebook Copy Link Print
Leave a Comment

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

FacebookLike
InstagramFollow
YoutubeSubscribe

Terpopuler Hari Ini

You Might Also Like

Ketua MABMKB dan Bupati Kapuas Hulu Sambangi Stan Pameran

4 Min Read

Parade dan Atraksi Kesenian Meriahkan FBBK 2013

12 Min Read

Warga Datangi Gedung Indoor Volli untuk Menonton Lomba Tangkai Syair

4 Min Read

Tugu Khatulistiwa, ikon wisata kota Pontianak

9 Min Read

Interaksi

Instagram Facebook-f Youtube

Kompleks Rumah Melayu, Jl. Sutan Syahrir, Pontianak, Kalimantan Barat

Welcome Back!

Sign in to your account

Username or Email Address
Password

Lost your password?