MABM Kalbar
  • Berita
  • Sastra
  • Seni
  • Kuliner
  • Tradisi
  • Kolom
  • Pustaka
MABM KalbarMABM Kalbar
Font ResizerAa
  • Berita
  • Sastra
  • Seni
  • Kuliner
  • Tradisi
  • Kolom
  • Pustaka
Search
  • Berita
  • Sastra
  • Seni
  • Kuliner
  • Tradisi
  • Kolom
  • Pustaka
Follow US
Home » Beranda » Dari Syair sampai Pantun Sesepuh Melayu
BudayaheadlineJurnalisme WargaKulinerSastraSeni

Dari Syair sampai Pantun Sesepuh Melayu

MABMKalbar
Last updated: January 1, 2021 12:00 am
MABMKalbar
Share
SHARE

September 14, 2014
Budaya, headline
Tinggalkan Komentar
1,542 Views

Artikel Terkait



Gawai Dayak, Rasa Syukur Melimpahnya Panen



Nyapatek Taon; Ritual Menanam Padi Melayu Galing Sambas

Tradisi Naik Tojang Masyarakat Mempawah

Oleh Sabhan Rasyid

MABMonline.org, Kubu Raya—Dewan Pengurus Daerah (DPD) Pemuda Melayu Kabupaten Kubu Raya bekerja sama dengan Makodam XII Tanjungpura serta Pemerintah Kabupaten Kubu Raya menggelar acara Halal Bi Halal dan Silaturahmi Umat Muslim Kabupaten Kubu Raya, Sabtu (13/9). Acara tersebut mengangkat tema “Memperkuat Ukhuwah Islamiyah untuk Mewujudkan Rahmatan Lil Alamin”. Acara tersebut dihadiri oleh tokoh Melayu, anggota Pemuda Melayu KKR dan Kalimantan Barat, seniman Melayu, serta masyarakat muslim di Kabupaten Kubu Raya.

Acara bernuansa Melayu dan Islam tersebut dimeriahkan oleh rentetan acara hiburan Melayu dari masyarakat Melayu Kubu Raya. Para undangan yang hadir dihibur dengan senandung-senandung Melayu dari grup musik Melayu Moresta pimpinan Muhammad.

TIdak hanya dendang-dendang Melayu, para remaja Kubu Raya juga menampilkan hiburan raddad hadrah, syair Melayu, pantun, serta tarian yang sangat bersemangat.

Syair Melayu melantun dari seorang remaja putri bernama Umi Khairiyah. Dengan baju kurung khas Melayu berwarna merah jambu, ia dengan percaya diri melantunkan syair-syair Melayu. Umi Khairiyah membuka lantunan syairnya dengan bait pembuka yang sangat indah.

“Buah beringin buah kurme,

kalau diperas akan keluar air,

terima kasih hadirin semue,

sudah memberikan kesempatan kepade saye untuk berpantun dan bersyair”.

Syair dari Umi Khairiah disambung oleh meriahnya tarian kipas dari Sanggar Ikan Mas Prodi Seni Tari dan Musik FKIP Untan. Kipas disimbolkan sebagai bentuk keceriaan dan kegembiraan. Tarian dibawakan oleh empat penari perempuan dan dua penari laki-laki lengkap dengan pakaian serba biru.Tarian kipas ini dipersembahkan kepada seluruh undangan yang telah setia mengikuti acara silaturahmi sejak pagi.

Hiburan yang didapatkan oleh para undangan menjadi sangat lengkap dengan tampilnya dua sesepuh Melayu yang berpantun di atas panggung. Beliau adalah Bapak Abdul Wahan (85) dan Bapak Said (86) yang merupakan masyarakat Melayu Kubu Raya. Dalam pantunnya, sesepuh ini menyampaikan pesan kepada semua masyarakat Melayu agar jangan berpecah belah dan marilah untuk hidup bersatu. Bapak Said menutup pantun singkatnya dengan sebait pantun yang elok.

“Kalau ada jarum yang patah

Jangan disimpan di lipatan kain

Kalau ada kata-kata kami yang salah

Jangan ceritakan ke orang lain”

 

Bagikan
  • Facebook
  • Twitter
  • Google +
  • LinkedIn



Share This Article
Facebook Copy Link Print
Leave a Comment

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

FacebookLike
InstagramFollow
YoutubeSubscribe

Terpopuler Hari Ini

You Might Also Like

Warga Datangi Gedung Indoor Volli untuk Menonton Lomba Tangkai Syair

4 Min Read

Malam Ta’ruf, Bupati Hidangkan Ratusan Saprah

4 Min Read

Dusun Pelai – MABM Kalbar

1 Min Read

Toke Melayu

8 Min Read

Interaksi

Instagram Facebook-f Youtube

Kompleks Rumah Melayu, Jl. Sutan Syahrir, Pontianak, Kalimantan Barat

Welcome Back!

Sign in to your account

Username or Email Address
Password

Lost your password?