Rabu, (7/11) Komunitas Pengembang Motif Melayu dibentuk dan diresmikan oleh ketua umum MABM di aula bawah Keraton Sekadau. Komunitas motif melayu yang diikuti 14 Kabupaten dibentuk untuk mengembangkan Motif Melayu. “Komunitas ini untuk saling bertukar pikiran tentang motif melayu. Saling memberi sumbangsih untuk mengembangkan motif melayu.” Ungkap Muhammad Sapril yang biasa disapa Om Pink.
Beliau menambahkan akan terus merangkul dan menyemangati perancang motif untuk mencari pola yang berbeda. Pola yang sudah ada tetap dipertahankan dan perlunya ada penemuan pola baru.
“Kedepannya perancang perlu difasilitasi penuangan karya. Bukan sekadar di atas kertas dan selesai. Perlu difasilitasi seperti penuangan karya pada kain dan lainnya.” ungkap Om Pink.
“Kedepannya komunitas ini akan dikumpulkan untuk mengikuti seminar, workshop, dan pameran. Insya Allah bulan Maret nanti akan direalisasikan.” Tutur Om Pink.
Perancang Motif Melayu semakin banyak. Banyak motif yang dihasilkan namun perlunya tindak lanjut dipatenkan karya. Pak Muslimat, anggota komunitas pengembang motif melayu dari kapuas hulu mengungkapkan bahwa perlunya di patenkan menjadi hak cipta sehingga karya tidak disalahgunakan. Selain itu saat karya digunakan oleh pihak lain, seharusnya ada imbalan bagi perancang.
“Semoga adanya komunitas pengembangan motif melayu ini menjadikan perancang motif lebih bersemangat dan karya yang ada berdaya ekonomis.” tutur Muslimat.