Oleh Mariyadi
MABMonline.org, Kapuas Hulu—Kondisi Geografis Kapuas Hulu yang didominasi aliran sungai memicu panitia pelaksana Festival Seni Budaya Melayu (FSBM) X Kapuas Hulu untuk lebih memilih lomba sampan sebagai primadona acara. Selain kondisi geografis, hal tersebut juga didukung oleh minat masyarakat yang kuat terhadap lomba sampan.
“Yang pasti kita sesuaikan dulu dengan petunjuk teknis dari Ketua Panitia Pengarah, namun lomba sampanlah yang utama,” ungkap Nusantara, Ketua Harian Majelis Adat Budaya Melayu (MABM) Kapuas Hulu, yang diwawancarai via handphone, Rabu (26/11/2014).
Menurut Nusantara, pada acara lomba sampan ini, akan ada lomba sampan dengan peserta delapan orang dan dua puluh tiga orang. Panitia menyiapkan sampan untuk masing-masing peserta dari MABM kota/kapubaten. Namun, pihaknya juga mengharapkan peserta bisa membawa perahunya sendiri. “Kalau lomba sampan ini, masyarakat sangat antusias,” tambahnya.
Keinginan panitia FSBM untuk lebih menonjolkan lomba sampan juga diakui A.R. Muzammil, Ketua Panitia Pengarah FSBM X. Ia mengatakan, dengan kondisi geografis dan budaya di Kapuas Hulu memang pantas jika lomba sampan dijadikan lomba yang ditonjolkan. “Yang pastinya, lomba sampan tidak asing lagi di mata masyarakat Kalbar,” ungkapnya saat diwawancarai di sela kesibukan mengajar di Kampus FKIP Untan, Pontianak, Rabu (26/11/2014).
FSBM adalah acara tahunan MABM Kalimantan Barat dan MABM kota/kabupaten. Acara tersebut akan dilaksanakan pada 18 s.d. 23 Desember 2014 di Kapuas Hulu. Tema yang diangkat kali yakni, ”Adat Ditata Budaya Dibina”. Pada acara tersebut akan ada pertandingan dan pertunjukan.