MABM Kalbar
  • Berita
  • Sastra
  • Seni
  • Kuliner
  • Tradisi
  • Kolom
  • Pustaka
MABM KalbarMABM Kalbar
Font ResizerAa
  • Berita
  • Sastra
  • Seni
  • Kuliner
  • Tradisi
  • Kolom
  • Pustaka
Search
  • Berita
  • Sastra
  • Seni
  • Kuliner
  • Tradisi
  • Kolom
  • Pustaka
Follow US
Home » Beranda » Chairil Effendy: Mati Adat Ribut Senegeri
BerandaFSBM IXJurnalisme WargaKulinerSastraSeni

Chairil Effendy: Mati Adat Ribut Senegeri

MABMKalbar
Last updated: August 26, 2013 6:38 am
MABMKalbar
Share
SHARE

August 26, 2013
Beranda, FSBM IX
Tinggalkan Komentar
1,861 Views

Artikel Terkait



Asal Mula Nama Teluk Keramat



Museum Kalimantan Barat; Semakin Melekat di Hati



Upacara Setelah Melahirkan, Tradisi Keraton Mempawah

Oleh: Gusti Iwan

Ketua Umum MABM Kalbar, Chairil Effendy (Foto: Iwan)
Ketua Umum MABM Kalbar, Chairil Effendy (Foto: Iwan)

MABMonline.org, Sambas — Pembukaan Festival Seni Budaya Melayu (FSBM) IX 24 Agustus 2013 di Sambas berlangsung sukses dan khidmat. Ribuan masyarakat Sambas memadati Kompleks Istana Alwatzikoebillah Kerajaan Sambas sebagai tempat beduk bertalu-talu tanda FSBM IX resmi dibuka. Ketua Umum MABM Kalimantan Barat H. Chairil Effendy didaulat untuk memberikan sambutan. Chairil memulai pidatonya dengan menyampaikan ucapan “taqabbalallahu minkum, minal a-idin wal faidzin, mohon maaf lahir dan batin.”

Mantan Rektor Universitas Tanjungpura ini mengutip peribahasa Melayu yang berbunyi “Mati anak ribut sekampung, mati adat ribut senegeri.” Menurut Chairil, secara sederhana dapat dikatakan bahwa bila ada anak seorang manusia mati atau meninggal dunia maka kematiannya adalah sesuatu yang biasa, sesuatu yang lumrah karena setiap yang bernyawa pasti akan mati setelah beberapa hari, kehidupan akan kembali berjalan seperti biasa. Lain halnya bila yang mati adalah adat. Adat adalah seperangkat nilai yang berkaitan dengan hukum. Hukum itu merupakan rujukan untuk berpikir dan berbuat. Kalau adat mati, kalau adat tidak lagi dipakai, kalau adat dipandang sebagai penghalang untuk berbuat apa saja maka masyarakat hidup di dalam ketidakberaturan, bahkan kekacauan (chaos).

Lebih lanjut Ketua Umum MABM KB dua periode ini melihat fenomena sosial budaya yang tengah terjadi di Indonesia saat ini membuktikan kebenaran petuah tersebut. “Kita tengah berada dalam situasi yang disebut sebagai anomie—satu situasi tidak adanya aturan, hukum, atau adat yang mengikat anggota masyarakat dalam tatasosial yang harmonis. Macam-macam penyakit sosial seperti  perkelahian, pembunuhan, perampokan, perselingkuhan, perzinahan, konsumsi narkoba, ketidaktertiban di jalan raya, tidak menghormati orang tua, korupsi uang negara, berkata bohong dan senang memfitnah, senang memuji diri sendiri dan selalu menjelekkan orang lain, senang bergunjing tentang hal-hal yang tidak baik, dan lain-lain menunjukkan bahwa adat sudah dikangkangi, diinjak-injak, bahkan dilupakan sama sekali,” jelas Chairil Effendy.

Profesor sastra ini pun mengajak masyarakat untuk menjunjung tinggi adat diri sendiri. “Itulah sebabnya tema FSBM IX ini berbunyi “Adat Dijunjung, Budaya Disanjung”. Akan tetapi, tema yang bagus ini tidak akan bermanfaat sama sekali apabila pengurus-pengurus MABM tidak melaksanakannya terlebih dahulu. Oleh sebab itu, dalam kesempatan ini saya mengajak seluruh warga MABM untuk menjunjung tinggi adat kita serta memelihara dengan sepenuh hati khazanah kebudayaan kita.”

Bagikan
  • Facebook
  • Twitter
  • Google +
  • LinkedIn



Share This Article
Facebook Copy Link Print
Leave a Comment

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

FacebookLike
InstagramFollow
YoutubeSubscribe

Terpopuler Hari Ini

You Might Also Like

Melestarikan Zikir Nazam Melayu Sambas

11 Min Read

Pedagang Flamboyan Bicara Penghasilan Dulu dan Sekarang

4 Min Read

TRADISI GOTONG ROYONG DAN PINJAM BARANG ACARA PERNIKAHAN MASYARAKAT TELUK BATANG

4 Min Read

Melestarikan Syair dan Pantun Meski Usia Tak Lagi Muda

18 Min Read

Interaksi

Instagram Facebook-f Youtube

Kompleks Rumah Melayu, Jl. Sutan Syahrir, Pontianak, Kalimantan Barat

Welcome Back!

Sign in to your account

Username or Email Address
Password

Lost your password?