MABM Kalbar
  • Berita
  • Sastra
  • Seni
  • Kuliner
  • Tradisi
  • Kolom
  • Pustaka
MABM KalbarMABM Kalbar
Font ResizerAa
  • Berita
  • Sastra
  • Seni
  • Kuliner
  • Tradisi
  • Kolom
  • Pustaka
Search
  • Berita
  • Sastra
  • Seni
  • Kuliner
  • Tradisi
  • Kolom
  • Pustaka
Follow US
Home » Beranda » Grup Musik Tanjidor Gardu Kembayat
Jurnalisme WargaKulinerPariwisataSastraSeniTradisi

Grup Musik Tanjidor Gardu Kembayat

MABMKalbar
Last updated: May 13, 2015 3:37 am
MABMKalbar
Share
SHARE

May 13, 2015
Jurnalisme Warga, Pariwisata, Seni, Tradisi
Tinggalkan Komentar
1,174 Views

Artikel Terkait


kerupuk basah

Kerupuk Basah, Penganan Andalan Kapuas Hulu


bubur pedas

Bubur Pedas, Rajanya Bubur di Kalimantan Barat



Asal Mula Nama Teluk Keramat

Oleh Asrul

Group Musik Tanjidor Gardu Kembayat, Sambas
Foto : Saat Arak-arakan Pengantin

MABMonline.org, Sambas — Dum badum dung dung ciss… begitulah instrumen musik menggema di keramaian pesta perkawinan pagi itu, membuat suasana pesta terasa riang. Nada-nada yang dimainkan cukup akrab dengan telinga, itulah musik yang dimainkan oleh grup musik tanjidor.

Kabupaten Sambas bukan hanya memiliki panorama alam yang menarik, namun kawasan yang berada paling utara Kalbar dengan penduduk mayoritas Melayu ini, juga memiliki kebudayaan yang cukup menarik. Salah satu di antaranya adalah kesenian musik tradisional khususnya tanjidor.

Group musik yang terdiri dari terompet yang beraneka ukuran, drum (tanji) dan lain sebagainya. Grup musik yang identik dengan Betawi ini, tenyata ada di Kabupaten Sambas. Hampir setiap desa di kabupaten memiliki grup tanjidor, hal itu karena Sambas merupakan garda terdepan penghasil grup tanjidor yang didukung penuh oleh Dinas Pariwisata Kabupaten Sambas.

GrupTanjidor Gardu Kembayat merupakan satu di antara grup tanjidor yang ada di Kabupaten Sambas. Grup yang beranggotakan tujuh orang itu berdiri pada tahun 2000. Grup yang sudah beberapa kali berganti personil ini masih aktif sampai sekarang. Ketua sekaligus personil Grup Tanjidor Gardu Kembayat, Jupri (46) mengatakan, “biasanya tanjidor kami diundang saat acara pernikahan atau acara besar lainnya seperti final sepak bola antar kampung dan HUT RI.”

Pesta perkawinan tanpa tanjidor diibaratkan sayur tanpa garam, begitu kuatnya tradisi tanjidor bagi masyarakat Sambas sehingga ada yang menganggapnya demikian. Jupri mengakui, untuk latihan biasanya dilakukan pada setiap malam Kamis tergantung kesepakatan bersama, tidak mudah untuk memainkan sebuah lagu dengan menggunakan grup musik tanjidor. Oleh karena itu, para personil harus banyak latihan secara mandiri di rumah masing-masing.

Lagu-lagu yang dimainkan sangat beragam dari lagu yang lawas hingga lagu yang terbaru bisa dimainkan, lagu yang biasanya dimainkan adalah lagu Pengantin Baru, Gadis Rimbo, Kereta Malam, Cari Jodoh, dan lain-lain. Setiap anggota grup tanjidor yang terdiri tujuh orang, untuk sekali tampil biasanya dibayar Rp 80 ribu per orang. “Kami bertahan karena hobi saja.Kalau untuk penghasilan jangan ditanyalah,” sambungnya.

Iramanya yang khas membuat tanjidor banyak digemari masyarakat, setiap ada pernikahan dan acara besar lainya tanjidor selalu dihadirkan. Takkan hilang gema tanjidor dimakan teknologi. Semoga.

Bagikan
  • Facebook
  • Twitter
  • Google +
  • LinkedIn



Share This Article
Facebook Copy Link Print
Leave a Comment

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

FacebookLike
InstagramFollow
YoutubeSubscribe

Terpopuler Hari Ini

You Might Also Like

Syair Tunjuk Ajar Melayu

7 Min Read

Maut Mengintai di Simpang Tayan (Catatan Perjalanan)

25 Min Read

Silat MABM Singkawang Rebut Juara Pertama

4 Min Read

Pentingnya PERDA “CSR”

9 Min Read

Interaksi

Instagram Facebook-f Youtube

Kompleks Rumah Melayu, Jl. Sutan Syahrir, Pontianak, Kalimantan Barat

Welcome Back!

Sign in to your account

Username or Email Address
Password

Lost your password?