MABM Kalbar
  • Berita
  • Sastra
  • Seni
  • Kuliner
  • Tradisi
  • Kolom
  • Pustaka
MABM KalbarMABM Kalbar
Font ResizerAa
  • Berita
  • Sastra
  • Seni
  • Kuliner
  • Tradisi
  • Kolom
  • Pustaka
Search
  • Berita
  • Sastra
  • Seni
  • Kuliner
  • Tradisi
  • Kolom
  • Pustaka
Follow US
Home » Beranda » Juri Komentari Aksesoris Peserta Tangkai Peragaan Busana Anak
BerandaFSBM XIIJurnalisme WargaKulinerSastraSeni

Juri Komentari Aksesoris Peserta Tangkai Peragaan Busana Anak

MABMKalbar
Last updated: November 7, 2018 8:23 am
MABMKalbar
Share
SHARE

November 7, 2018
Beranda, FSBM XII, Seni
1 Comment
2,497 Views

Artikel Terkait



Asal Mula Nama Teluk Keramat



Museum Kalimantan Barat; Semakin Melekat di Hati



Upacara Setelah Melahirkan, Tradisi Keraton Mempawah

mabmonline.org–Tangkai Peragaan Busana Melayu Tingkat Anak Festival Seni Budaya Melayu (FSBM) XII telah selesai dilaksanakan. Acara tersebut dilaksanakan di Aula Penanjung Island, Jalan Merdeka Timur Km.2. Hasil akhir dari lomba tersebut pun telah diumumkan yang menempatkan kotingen Majelis Adat Budaya Melayu (MABM) Pontianak sebagai pemenang kategori putri dan kontigen MABM kota Singkawang pemenang kategori putra. Dari lomba tersebut terdapat beberapa catatan juri bagi peserta dan perias. Salah satunya adalah bentuk sanggul.

Icun Suharti, anggota juri tangkai Peragaan Busana Melayu Anak yang juga ketua asosiasi perias ini mengatakan ada beberapa yang menjadi kesalahan dalam tata rias peserta yakni mengenai bentuk sanggul.  Ia mengatakan hanya 1 sanggul yang benar dari peserta yang ikut. Sanggul sudah seharusnya dibuat dengan baik sesuai dengan kaidah orang Melayu.

“Sanggul itu, ada seperti ayam mengeram di belakangnya,” ungkap Icun saat memberikan komentar Rabu (7/11) di aula Penanjung Island.

Icun mengatakan bahwa setiap peserta dan perias haruslah benar-benar mempeljari bagaiman harusnya sanggul dibentuk. Termsuklah penggunaan aksesoris peserta yang juga harus diperhatikan. Aksesoris yang digunakan memang harus diusahakan berunsur Melayu.

“Ada yang mengenakan kalung Jawa,” tambah Icun.

Icun menemukan ada peserta yang menggunakan kalung Jawa. Hal tersebut sangat mempengaruhi penilaian juri. Icun juga menambahkan, jika ada peserta yang berkerudung, harus ada sanggul di atas sebagai hiasan. Dari itu dapatlah dilihat bagaimana bentuk sanggulnya. Ia mengatakan, bahwa sanggul dan bentuknya telah dipatenkan.

“Silahkan untuk penata riasnya, dibuatkan workshop agar sanggulnya baik,” ungkap Icun.

Menurut Icun, perias bisa melaksanakan workshop untuk tata rias Melayu. Hal tersebut pastinya dilakukan untuk meminamilisir kesahalah dalam merias nantinya,

“Kami telah menilai seluruh bujang dan dare. Memang sangat sulit sangat tipis penilaiannya,” ungkap Zulpidar Zaidar, ketua Juri Tangkai Peragaan Busana Melayu Anak.

Zulpidar mengatakan, pihaknya menilai beberapa bagian seperti penguasaan panggung, keserasian pakaian dan aksesoris, keserasian sikap dan kepribadian. Zulpidar mengatakan, hal yang agak sulit adalah mengenal bagaimana sikap dan kepribadian tiap-tiap peserta. Mereka harus dapat menilai dengan data-data yang singkat saat penampilan peserta.

 

“Yang tidak menang kali ini, tetaplah untuk mencoba dan terus berusaha ke depannya,” pungkas Zulpidar.

Bagikan
  • Facebook
  • Twitter
  • Google +
  • LinkedIn



Share This Article
Facebook Copy Link Print
Leave a Comment

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

FacebookLike
InstagramFollow
YoutubeSubscribe

Terpopuler Hari Ini

You Might Also Like

Tarian Tanda’ Sambas Wajib Dilestarikan Oleh Pemuda

6 Min Read

Hanya Belajar Dua Bulan, Kontingen Tuan Rumah Juara Satu Vokal Putra

4 Min Read

Chairil Effendy: Husna dan Jamal Sebagai Ruh Orang Melayu

5 Min Read

Rekapitulasi Hasil FSBM IX di Sambas

6 Min Read

Interaksi

Instagram Facebook-f Youtube

Kompleks Rumah Melayu, Jl. Sutan Syahrir, Pontianak, Kalimantan Barat

Welcome Back!

Sign in to your account

Username or Email Address
Password

Lost your password?