MABM Kalbar
  • Berita
  • Sastra
  • Seni
  • Kuliner
  • Tradisi
  • Kolom
  • Pustaka
MABM KalbarMABM Kalbar
Font ResizerAa
  • Berita
  • Sastra
  • Seni
  • Kuliner
  • Tradisi
  • Kolom
  • Pustaka
Search
  • Berita
  • Sastra
  • Seni
  • Kuliner
  • Tradisi
  • Kolom
  • Pustaka
Follow US
Home » Beranda » Kain Tenun Sambas
Jurnalisme WargaKulinerSastraSeni

Kain Tenun Sambas

MABMKalbar
Last updated: December 9, 2018 7:32 am
MABMKalbar
Share
SHARE

December 9, 2018
Jurnalisme Warga, Seni
Tinggalkan Komentar
3,948 Views

Artikel Terkait


kerupuk basah

Kerupuk Basah, Penganan Andalan Kapuas Hulu


bubur pedas

Bubur Pedas, Rajanya Bubur di Kalimantan Barat



Asal Mula Nama Teluk Keramat


yang biasa di sebut ” Kain Lunggi ” atau Kain Benang Emas. Disebut kain benang Emas di karenakan salah satu bahan yang digunakan adalah benang emas berwarna kuning emas.

Kain tenun benang emas ini biasanya dikerjakan secara tradisional dengan alat pemintal terbuat dari kayu belian. Kebanyakan dikerjakan oleh penduduk di sekitar pesisir Sungai Sambas sekitar Kota Sambas. Penenunu ini tergolong unik karena kepandaian menenun ini didapat dari orang tuanya atau kepandaian ini diajarkan secara turun temurun.

Pada masa sekarang kain ini masih tetap eksis, bahkan masyarakat mancanegara mulai melirik kain tenun Sambas. Tidak jarang rumah kain tenun ini banyak di kunjungi oleh penggemar kain tenun karena keunikan dan keindahan corak nya. Keunikan yang ada pada kain tenun Sambas adalah pada corak yang menonjol yaitu motif Pucuk Rebung dihias dan di ditaburi motif- motif bunga- bunga dan plora dan fauna.

Kain Sabuk
Kain sabuk adalah kain yang dipakai oleh kaum pria yang dipakai untuk melengkapai baju teluk belanga yang merupakan pakaian khas Melayu.
Kain sabuk dipakai lewat batas lutut atau setengah saja. Maka itu kain sabuk berukuran setengah dari kain biasa. Kain sabuk dipakai oleh kaum pria agar kelihatan lebih gagah, dan nampak berseri.

Kain Lunggi Rantai Mas
merupakan kain kebanggaan Orang Sambas. Kain Sambas biasanya dipakai pada majlis- majlis perkawinan, musyawarah, menghadiri undangan- undangan dari pembesar daerah atau raja, khitanan, hari raya, dll. Karena itu juga menjadi kebanggaan bagi si pemakainya.

Proses Pembuatan
Proses tenun membutuhkan konsentrasi, ketelitian, kerapian, dan nilai seni dari si penenun. Maka itu, harga yang berkisar sekitar 600 ribu hingga di atas 1 juta itu menjadi masuk akal karena prosesnya tidak mudah dan memakan waktu sekitar 2-4 minggu. Bila menginginkan hasil tenun yang semakin halus, maka akan semakin mahal pula harganya karena semakin sulit dan lama proses pembuatannya.

Motif kain tenun songket khas Sambas ini dibuat dan dirancang sendiri oleh pemesan atau penenun. Biasanya, motif yang dipakai kain tenun khas Sambas ini adalah motif padang terbakar, lunggi, insang, atau pecuk rebong. Warna emas mendominasi garis dan corak kain songket ini, walau masih ada juga warna lain seperti abu-abu, biru, dan lain-lain. Warna dasar biasanya menggunakan warna biru, merah, atau coklat. (mardianapontianak.blogspot.com)

Bagikan
  • Facebook
  • Twitter
  • Google +
  • LinkedIn



Share This Article
Facebook Copy Link Print
Leave a Comment

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

FacebookLike
InstagramFollow
YoutubeSubscribe

Terpopuler Hari Ini

You Might Also Like

Melestarikan Syair dan Pantun Meski Usia Tak Lagi Muda

18 Min Read

Rekapitulasi Juara Lomba FSBM X

3 Min Read

Syair – MABM Kalbar

1 Min Read

Nama Kesenian Mendu Diambil dari Teater Berjudul Dewa Mendu

4 Min Read

Interaksi

Instagram Facebook-f Youtube

Kompleks Rumah Melayu, Jl. Sutan Syahrir, Pontianak, Kalimantan Barat

Welcome Back!

Sign in to your account

Username or Email Address
Password

Lost your password?