MABM Kalbar
  • Berita
  • Sastra
  • Seni
  • Kuliner
  • Tradisi
  • Kolom
  • Pustaka
MABM KalbarMABM Kalbar
Font ResizerAa
  • Berita
  • Sastra
  • Seni
  • Kuliner
  • Tradisi
  • Kolom
  • Pustaka
Search
  • Berita
  • Sastra
  • Seni
  • Kuliner
  • Tradisi
  • Kolom
  • Pustaka
Follow US
Home » Beranda » Menemukan Jati Diri sebagai Orang Melayu
Jurnalisme WargaKulinerSastraSeni

Menemukan Jati Diri sebagai Orang Melayu

MABMKalbar
Last updated: January 1, 2021 12:00 am
MABMKalbar
Share
SHARE

July 14, 2016
Jurnalisme Warga
Tinggalkan Komentar
1,160 Views

Artikel Terkait


kerupuk basah

Kerupuk Basah, Penganan Andalan Kapuas Hulu


bubur pedas

Bubur Pedas, Rajanya Bubur di Kalimantan Barat



Asal Mula Nama Teluk Keramat

Majelis Adat Budaya Melayu Kalimantan Barat (MABMKB) menjadi ikon masyarakat Melayu yang ada di Kalbar. Dalam catatan sejarah, budaya Melayu telah menorehkan perubahan dan catatan besar terhadap perkembangan Kalimantan, seiring dengan maraknya kerajaan-kerajaan Melayu sepanjang perairan di pulau Kalimantan.

Tidak bisa dipungkiri kebudayaan orang Kalimantan menjadi lebih maju dari sebelumnya, tentunya dengan misi dakwah Islam yang rahmatan lil’alamin. Terbukti hampir semua daerah kabupaten baru di Kalbar adalah bekas wilayah kerajaan Melayu, seperti Kabupaten Landak, Kabupaten Sanggau, Kabupaten Putusibau, Kabupaten Sintang, Mempawah, Sambas, Melawi, dsb.

Catatan ini penting untuk mengingat kembali betapa perjuangan leluhur adalah perjuangan yang luar biasa: Mengubah masyarakat Jahiliah menjadi masyarakat yang tunduk dengan syariat”.

Dalam perjalanan kekinian, justru masyarakat Melayu mengalami kemunduran dalam budaya dan politik, sosial, politik, ekonomi dan budaya.

Apa yg melatarbelakangi kemunduran ini? Mestinya masyarakat Melayu bisa mencerna dan mengevaluasi dengan baik perjalanan mundur ini.

Sejauh saya memandang, masyarakat Melayu Kalbar tidak pernah mencoba untuk kembali bersemangat dalam memegang teguh syariat Islam, syariat yang pernah mengantarkan kejayaan kekuasaan politik di seluruh Kalimantan.

Jangankan syariat, budaya dan seni melayu tidak berkembang di bumi Khatulistiwa ini, semua terasa monoton menjadi follower seni melayu dari perairan Riau. Melayu Kalbar belum menemukan jati diri yang sesungguhnya.

Kehadiran budaya, terbentuk dari pemahaman yang kuat terhadap apa yang dipegangnya termasuk keyakinannya untuk berislam dengan kaffah. Alhamdulilah saya masih melihat budaya masyarakat Sambas yang sangat beda dengan Melayu di tempat lain.

Yang menjadi poin kebangkitan masyarakat melayu adalah harga emas yang harus dicapai dengan berupaya mewujudkan masyarakat yang islami, masyarakat dengan cita2 tinggi menerapkan syariat islam. Karena islam tidak sebatas pada NTCR (Nikah, Talak, Cerai, Rujuk). tetapi islam adalah bagian dalam setiap tarikan nafas, dan terimplementasikan kedalam hukum kehidupan.

MABM, Majelis Adat Budaya Melayu menjadi belum lengkap rasanya tanpa menyertakan atribut “Syariah” di dalamnya. Maka untuk menjadi bahan diskusi, MABM akan gagah tatkala mampu mengenalkan syariat Islam kepada masyarakat.

Choirul Anam
Perantau dari seberang

Bagikan
  • Facebook
  • Twitter
  • Google +
  • LinkedIn



Share This Article
Facebook Copy Link Print
Leave a Comment

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

FacebookLike
InstagramFollow
YoutubeSubscribe

Terpopuler Hari Ini

You Might Also Like

Perubahan Jadwal FSBM X

3 Min Read

Tugu Khatulistiwa, ikon wisata kota Pontianak

9 Min Read

Apam Pinang Seruni Siap Manjakan Lidah

4 Min Read

Hidangan Lezat Asal Serambi Mekah

6 Min Read

Interaksi

Instagram Facebook-f Youtube

Kompleks Rumah Melayu, Jl. Sutan Syahrir, Pontianak, Kalimantan Barat

Welcome Back!

Sign in to your account

Username or Email Address
Password

Lost your password?