MABM Kalbar
  • Berita
  • Sastra
  • Seni
  • Kuliner
  • Tradisi
  • Kolom
  • Pustaka
MABM KalbarMABM Kalbar
Font ResizerAa
  • Berita
  • Sastra
  • Seni
  • Kuliner
  • Tradisi
  • Kolom
  • Pustaka
Search
  • Berita
  • Sastra
  • Seni
  • Kuliner
  • Tradisi
  • Kolom
  • Pustaka
Follow US
Home » Beranda » Menyusuri Sisa-sisa Kejayaan Kesultanan Melayu di Kalimantan Barat
Jurnalisme WargaKulinerSastraSejarahSeni

Menyusuri Sisa-sisa Kejayaan Kesultanan Melayu di Kalimantan Barat

MABMKalbar
Last updated: December 16, 2018 7:41 am
MABMKalbar
Share
SHARE

December 16, 2018
Jurnalisme Warga, Sejarah
Tinggalkan Komentar
786 Views

Artikel Terkait


kerupuk basah

Kerupuk Basah, Penganan Andalan Kapuas Hulu


bubur pedas

Bubur Pedas, Rajanya Bubur di Kalimantan Barat



Asal Mula Nama Teluk Keramat


Pada masa lalu di daerah Kalimantan Barat ternyata terdapat cukup banyak Kesultanan Melayu yang berjaya. Beberapa kesultanan Melayu yang besar adalah Kesultanan Kadriah Pontianak, Kesultanan Sambas, Kesultanan Sintang, Kesultanan Matan Tanjung Pura, Kesultanan Mempawah, Kesultanan Ismahayana Landak, Kesultanan Sangau, Kesultanan Kubu, dan Kesultanan Sekadau. Kesultanan-kesultanan tersebut masih meninggalkan jejak-jejak sejarah hingga saat ini berupa bangunan Keraton. Umumnya tak jauh dari keraton-keraton tersebut terdapat masjid jami’.

Empat kesultanan di antaranya pernah saya kunjungi dalam berbagai kesempatan saya ke berbagai kota di Kalimantan Barat. Kota-kota yang memiliki sisa-sisa kejayaan kesultanan Melayu di Kalimantan Barat yang sempat saya kunjungi adalah Pontianak, Sambas, Sintang, dan Ketapang.

Melihat Keraton Melayu di Kota Pontianak sekalian dengan melihat Tugu Khatulistiwa yang berada tidak berapa jauh dari lokasi. Di sebelah komplek Keraton Kadriah Pontianak ini terdapat Masjid Jamik Sultan Syarif Abdurrahman.

Untuk melihat keraton atau Istana Alwatzikhoebillah beserta Masjid Jamik di Kota Sambas, kita bisa naik mobil dengan waktu tempuh sekitar 4 sampai 5 jam dari Kota Pontianak dan melewati Kota Singkawang yang banyak terdapat klenteng atau vihara yang unik.

Lalu, untuk melihat Keraton Al Muharramah di Kota Sintang kita mesti menempuh perjalanan dengan berkendara selama 7 sampai 8 jam dari Pontianak. Kota Sintang dan Sambas ini berlawanan arah dari kota Pontianak.

Sedangkan untuk melihat Keraton Panembahan dari Kerajaan Matan di Kota Ketapang kita harus naik pesawat dengan waktu tempuh sekitar 45 menit. Di sekitar Keraton Panembahan ini, saya sudah tak menemukan situs Masjid Jamik milik Kesultanan Matan tersebut.

Warna kuning mendominasi bangunan keraton-keraton tersebut,  sehingga nuansa Melayu seperti di Riau dapat saya rasakan. Di samping bangunan keraton sisa-sisa kejayaan Kesultanan Melayu di Kalimantan Barat, terdapat pula bangunan seperti Keraton peninggalan Kesultanan Matan Tanjung Pura yang dibangun oleh keluarga tokoh masyarakat di Ketapang. Bangunan tersebut  berdiri megah di tepian Sungai Pawan. (Merza Gamal)

Bagikan
  • Facebook
  • Twitter
  • Google +
  • LinkedIn



Share This Article
Facebook Copy Link Print
Leave a Comment

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

FacebookLike
InstagramFollow
YoutubeSubscribe

Terpopuler Hari Ini

You Might Also Like

Bujang-Dare Pelopor Budaya

3 Min Read

Himbasi Ajak Masyarakat Berkarya

6 Min Read

Asal Nama Dusun Keladang

9 Min Read

“Mupu” Adat Istiadat Masyarakat Jawa Tengah

8 Min Read

Interaksi

Instagram Facebook-f Youtube

Kompleks Rumah Melayu, Jl. Sutan Syahrir, Pontianak, Kalimantan Barat

Welcome Back!

Sign in to your account

Username or Email Address
Password

Lost your password?