MABM Kalbar
  • Berita
  • Sastra
  • Seni
  • Kuliner
  • Tradisi
  • Kolom
  • Pustaka
MABM KalbarMABM Kalbar
Font ResizerAa
  • Berita
  • Sastra
  • Seni
  • Kuliner
  • Tradisi
  • Kolom
  • Pustaka
Search
  • Berita
  • Sastra
  • Seni
  • Kuliner
  • Tradisi
  • Kolom
  • Pustaka
Follow US
Home » Beranda » Penampilan Vokal Grup Lagu Daerah Dinilai Kurang Dinamika
BerandaFSBM XIIJurnalisme WargaKulinerSastraSeni

Penampilan Vokal Grup Lagu Daerah Dinilai Kurang Dinamika

MABMKalbar
Last updated: November 8, 2018 1:30 pm
MABMKalbar
Share
SHARE

November 8, 2018
Beranda, FSBM XII
Tinggalkan Komentar
881 Views

Artikel Terkait



Asal Mula Nama Teluk Keramat



Museum Kalimantan Barat; Semakin Melekat di Hati



Upacara Setelah Melahirkan, Tradisi Keraton Mempawah

mabmonline.org,sekadau-Penampilan setiap perwakilan kontingen Majelis Adat Budaya Melayu (MABM) kabupaten/kota Tangkai Vokal Grup Lagu Daerah Festival Seni dan Budaya Melayu (FSBM) XII Sekadau dinilai telah mengalami perkembangan. Namun, juri menilai dinamika dari penampilan mereka masih kurang terasa. Hal tersebut disampaikan Rifai, ketua tim juri. “Ada satu yang saya tidak ketemu tadi. Dari peserta pertama hingga peserta terakhir. Dinamika,” katanya, saat memberikan komentarnya kepada peserta Vokal Grup Lagu Daerah di Aula Penanjung Island, Merdeka Timur km 2, Kamis (8/11).

Rifai mengatakan saat menilai peserta lomba dirinya tidak ada merasakan dinamika-dinamika dari penampilan semua peserta. Ia merasa semuanya datar dan flat. Harusnya ada waktunya keras dan ada waktunya lembut. “Saya membicarakan dinamika saja sampai merinding,” tambah Rifai.

Rifai menjelaskan bahwa dinamika adalah salah satu poin terpenting untuk sebuah penampilan paduan suara. Saat itu pulalah kepiawaian peserta dalam membangun dinamika diuji. Ia berharal untuk ke depannya, peserta beserta pelatih harus memperhatikan juga segi dinamika agar penampilan lebih menarik.

Selain mengomentari dinamika, Rifai juga memberika catatan mengenai keseimbagan antara vokal dengan musik. Artinya saat vokal dinilai harus muncul, dengan itu instrumen harus direndahkan. Sedangkan saat intrumen yang dinilai harus muncul, maka kebalikannya. “Jika sama-sama kuat, akan terjadi perkelahian. Suaranya akan seperti berisik,” katanya.

Rifai menambahkan lagi, aula yang digunakan adalah aula dengan resonansi yang tinggi. Maka dari itu, peserta sudah harus wanti-wanti dengan kondisi di lapangan. Hal tersebut agar tidak terjadi ketidak seimbangan antara vokal dan instrumen. “Ke depannya harus ada waktu untuk mencoba ruangan ini,” harap Rifai.

Rifai juga mengomentari tentang keberanian peserta dalam memegang mix dan penguasaan panggung. Menurutnya ada beberapa peserta yang suaranya tidak terlalu maksimal karena terlalu jauh letak mix. “Jadi tidak keras suaranya. Artikulasi pun tidak terlalu bagus” jelas Rifai.

Mengenai penguasaan pentas, peserta harusnya lebih kreatif untuk bisa memanfaatkan pentas sebisanya. Lebih dari itu, menurut Rifai, semuanya tampil sangat baik dan mengalami perkembangan dibanding tahun-tahun sebelumnya. “Peserta tahun ini mengalami perubahan. Lebih kreatif dalam berinstrumen,” tambah Rifai.

Begitulah komentar juri Tangkai Vokal Grup Lagu Daerah yang dapat dijadikan pembelajaran bagi peserta yang akan ikut pada lomba dua tahun selanjutnya.

Bagikan
  • Facebook
  • Twitter
  • Google +
  • LinkedIn



Share This Article
Facebook Copy Link Print
Leave a Comment

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

FacebookLike
InstagramFollow
YoutubeSubscribe

Terpopuler Hari Ini

You Might Also Like

Optimis Peserta O2SN Kalbar Berprestasi

5 Min Read

Rodat Hadrah Kubu Raya Pukau Hati Juri

6 Min Read

FSBM X Angkat Tema “Adat Ditata Budaya Dibina”

5 Min Read
Jurnalisme WargaKuliner

Apam Pinang Seruni Siap Manjakan Lidah

2 Min Read

Interaksi

Instagram Facebook-f Youtube

Kompleks Rumah Melayu, Jl. Sutan Syahrir, Pontianak, Kalimantan Barat

Welcome Back!

Sign in to your account

Username or Email Address
Password

Lost your password?