MABM Kalbar
  • Berita
  • Sastra
  • Seni
  • Kuliner
  • Tradisi
  • Kolom
  • Pustaka
MABM KalbarMABM Kalbar
Font ResizerAa
  • Berita
  • Sastra
  • Seni
  • Kuliner
  • Tradisi
  • Kolom
  • Pustaka
Search
  • Berita
  • Sastra
  • Seni
  • Kuliner
  • Tradisi
  • Kolom
  • Pustaka
Follow US
Home » Beranda » Pencemaran Sungai Kapuas
Jurnalisme WargaKulinerSastraSeni

Pencemaran Sungai Kapuas

MABMKalbar
Last updated: July 7, 2019 5:21 am
MABMKalbar
Share
SHARE

July 7, 2019
Jurnalisme Warga
Tinggalkan Komentar
932 Views

Artikel Terkait


kerupuk basah

Kerupuk Basah, Penganan Andalan Kapuas Hulu


bubur pedas

Bubur Pedas, Rajanya Bubur di Kalimantan Barat



Asal Mula Nama Teluk Keramat

Oleh Novian Suhendar

ikan-matiMABMonline.org, Pontianak — “Kami akan turun mengambil sampel sekaligus menelitinya, apakah terjadi pencemaran air sungai atau tidak”, ujar Kepala BLH Kabupaten Kapuas, Kamis 17 Desember 2012. Ia mengatakan, “untuk pengambilan sampel air akan dilakukan secara bersama dengan instansi terkait, serta petugas laboratorium BLH guna diuji di laboratorium mengetahui kandungan pencemaran yang menyebabkan matinya ribuan anak ikan di sungai Kapuas itu. Selanjutnya, saya hanya memperhatikan dan melihat cara uji mereka dengan sampel tersebut, tidak banyak kata hanya melihat prosesnya saja. Untuk sementara kata Toton, nama panggilan akrabnya, meraka belum bisa memastikan penyebab sehingga anak ikan mengambang dan mati. “Setelah kita melakukan penelitian terhadap air sungai itu baru bisa kita memastikannya”, tegasnya.

Ribuan anak ikan jenis pantik, baung dan ikan lainnya mati di Sungai Kapuas tersebut, yang belum jelas penyebabnya. Tetapi setidaknya, mengambangnya anak ikan ini memberi berkah tersendiri bagi warga masyarakat yang ada di desa daerah tersebut. Menurut Bapak Lisa, salah satu warga desa tersebut mengatakan, “Mengambangnya anak ikan rata-rata sebesar telunjuk tersebut, bahkan sebagian ada yang lebih besar lagi, terjadi jika air sedang surut. Matinya ikan tersebut menimbulkan kecurigaan bagi warga di daerah tersebut, akibat tercemarnya air sungai yang diduga berasal dari sejumlah perusahaan atau pabrik dan lain-lain yang beroperasi di wilayah itu karena ikan banyak ditemukan mati di Sungai Kapuas pada tahun lalu yang ada di areal perusahaan pabrik tersebut.

Sementara itu, tutur Kepala BLH tersebut mengatakan, “sebaiknya jagalah kelestarian lingkungan kita saat ini, karena Sungai Kapuas ini adalah salah satu sungai yang berada dan terluas di Kalimantan Barat khususnya Pontianak. Jangan sampai kita sebagai generasi penerus merusak dan tidak menjaganya dengan baik, tuturnya dengan tegas terhadap rekan dan kepada saya”.

Bagikan
  • Facebook
  • Twitter
  • Google +
  • LinkedIn



Share This Article
Facebook Copy Link Print
Leave a Comment

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

FacebookLike
InstagramFollow
YoutubeSubscribe

Terpopuler Hari Ini

You Might Also Like

Pedagang Nantikan Flamboyan Baru

5 Min Read

Chairil Berharap Apresiasi Terhadap Budaya Melayu Meningkat

4 Min Read

Masyarakat Penuhi Area GOR di Akhir Pekan

4 Min Read

Turiman; Esensi Pancasila adalah Gotong Royong

2 Min Read

Interaksi

Instagram Facebook-f Youtube

Kompleks Rumah Melayu, Jl. Sutan Syahrir, Pontianak, Kalimantan Barat

Welcome Back!

Sign in to your account

Username or Email Address
Password

Lost your password?