Oleh Dina Apriana
MABMonline.org, Pontianak – Pengkang adalah makanan sejenis lemper yang terbuat dari beras ketan berisi udang ebi. Keunikan makanan ini terletak pada kemasannya yang menggunakan daun pisang berbentuk segitiga sama kaki dan dijepit dengan bambu. Cara memasaknya pun unik, yaitu setelah ketan diaron dan dibungkus, Pengkang kemudian dibakar di atas bara api.
Pengkang dapat ditemukan di seluruh daerah Kalimantan Barat, tetapi yang paling terkenal berasal dari Desa Peniti, Kabupaten Mempawah. Di sana, terdapat sebuah rumah makan spesialis Pengkang bernama Pondok Pengkang yang telah berdiri sejak 1934.
Rasanya yang gurih, legit, dan mengenyangkan menjadikan Pengkang sebagai penganan favorit saat minum teh atau kopi. Konon, Pengkang juga sering dijadikan bekal praktis oleh masyarakat yang berburu ke hutan atau berkebun.
“Pengkang dulu sering dijadikan bekal bagi orang yang pergi ke hutan, berladang, atau berkebun,” ujar Ahmad, seorang warga asli Desa Peniti yang ditemui di sana.
Cita Rasa Pengkang yang Autentik
Meskipun Pengkang tersedia di banyak warung hingga restoran di Pontianak, cita rasa yang dihasilkan sering kali berbeda. Menurut Ahmad, kualitas bahan baku sangat memengaruhi kelezatan Pengkang. “Kelegitan pengkang akan berbeda jika bahan dasarnya tidak asli. Jika ketan bercampur dengan beras, Pengkang akan pecah dan tidak legit,” ungkapnya.
Pengkang biasanya dinikmati bersama sambal, seperti sambal petis atau sambal kepah, yang banyak ditemukan di daerah Peniti. Namun, menurut Ahmad, tanpa tambahan sambal pun Pengkang sudah sangat lezat.
Tertarik mencoba?