MABM Kalbar
  • Berita
  • Sastra
  • Seni
  • Kuliner
  • Tradisi
  • Kolom
  • Pustaka
MABM KalbarMABM Kalbar
Font ResizerAa
  • Berita
  • Sastra
  • Seni
  • Kuliner
  • Tradisi
  • Kolom
  • Pustaka
Search
  • Berita
  • Sastra
  • Seni
  • Kuliner
  • Tradisi
  • Kolom
  • Pustaka
Follow US
Home » Beranda » Tugu Khatulistiwa, ikon wisata kota Pontianak
Jurnalisme WargaKulinerSastraSejarahSeni

Tugu Khatulistiwa, ikon wisata kota Pontianak

MABMKalbar
Last updated: July 19, 2019 5:35 am
MABMKalbar
Share
SHARE

July 19, 2019
Jurnalisme Warga, Sejarah
Tinggalkan Komentar
1,191 Views

Artikel Terkait


kerupuk basah

Kerupuk Basah, Penganan Andalan Kapuas Hulu


bubur pedas

Bubur Pedas, Rajanya Bubur di Kalimantan Barat



Asal Mula Nama Teluk Keramat

Oleh Fransiskus Ningkan

tuguMABMonline.org, Pontianak —Tugu ini terletak di Kota Pontianak, tepatnya di pinggir Jalan Khatulistiwa, Pontianak Utara. Dengan jarak yang tak begitu jauh dari pusat Kota Pontianak, dapat ditempuh menggunakan dua jalur perjalanan. Apabila anda tidak ingin melakukan perjalanan terlalu jauh, anda bisa menaiki feri yang khusus menyeberangkan penumpang melintasi sungai Kapuas. Dermaga ini bisa temukan di sebelah Alun-alun Kapuas, Jalan Tanjungpura Pontianak. Setelah melintasi sungai Kapuas, Anda tinggal melanjutkan perjalanan sekitar 3 km ke arah Mempawah.

Sedangkan alternatif lainnya, jaraknya lebih jauh. Anda harus menyeberangi sungai Kapuas melalui Jembatan Kapuas I, kemudian meneruskan perjalanan sampai melintasi Jembatan Sungai Landak. Setelah itu Anda masih harus melintasi daerah Siantan sebelum Anda menemukan Tugu Khatulistiwa. Untuk yang menggunakan jalur ini, ada kemungkinan Anda sedikit tersesat kalau tidak tahu dimana harus berbelok, dan jarak tempuh dari jembatan Kapuas I sekitar 30 menit.

Tugu Khatulistiwa atau Equator Monument berada di Jalan Khatulistiwa, Pontianak Utara, Propinsi Kalimantan Barat. Lokasinya berada sekitar 3 km dari pusat Kota Pontianak, ke arah kota Mempawah. Tugu ini menjadi salah satu ikon wisata Kota Pontianak dan selalu dikunjungi masyarakat, khususnya wisatawan yang datang ke Kota Pontianak. Sejarah mengenai pembangunan tugu ini dapat dibaca pada catatan yang terdapat di dalam gedung.

Dalam catatan tersebut disebutkan bahwa : Berdasarkan catatan yang diperoleh pada tahun 1941 dari V. en. W oleh Opzichter Wiese dikutip dari Bijdragen tot de geographie dari Chef Van den topographischen dienst in Nederlandsch- Indië : Den 31 sten Maart 1928 telah datang di Pontianak satu ekspedisi Internasional yang dipimpin oleh seorang ahli Geografi berkebangsaan Belanda untuk menentukan titik/tonggak garis equator di kota Pontianak dengan konstruksi sebagai berikut :
a. Tugu pertama dibangun tahun 1928 berbentuk tonggak dengan anak panah.
b. Tahun 1930 disempurnakan, berbentuk tonggak dengan lingkarang dan anak panah.
c. Tahun 1938 dibangun kembali dengan penyempurnaan oleh opzicter / architech Silaban. Tugu asli tersebut dapat dilihat pada bagian dalam.
d. Tahun tahun 1990, kembali Tugu Khatulistiwa tersebut direnovasi dengan pembuatan kubah untuk melindungi tugu asli serta pembuatan duplikat tugu dengan ukuran lima kali lebih besar dari tugu yang aslinya. Peresmiannya pada tanggal 21 September 1991. Bangunan tugu terdiri dari 4 buah tonggak kayu belian (kayu besi), masing-masing berdiameter 0,30 meter, dengan ketinggian tonggak bagian depan sebanyak dua buah setinggi 3,05 meter dan tonggak bagian belakang tempat lingkaran dan anak panah penunjuk arah setinggi 4,40 meter.

“Diameter lingkaran yang ditengahnya terdapat tulisan EVENAAR sepanjang 2,11 meter. Panjang penunjuk arah 2,15 meter. Tulisan plat di bawah anak panah tertera 109o 20′ OLvGr menunjukkan letak berdirinya tugu khatulistiwa pada garis Bujur Timur,” jelas Rubiah, petugas UPT tugu khatulistiwa. Dia menambahkan, “Peristiwa Titik Kulminasi Matahari terjadi 2 (dua) kali dalam setahun yaitu antara tanggal 21-23 Maret dan 21-23 September. Peristiwa alam ini menjadi event tahunan Kota Pontianak yang menarik minat wisatawan untuk datang ke Pontianak..

Masyarakat Pontianak dan Kalimantan Barat umumnya, cukup bangga dengan keistimewaan ini. Itu tercermin dalam kehidupan sehari-hari, seperti banyaknya cendera mata miniatur Tugu Khatulistiwa, penginapan dan jalan yang menggunakan nama Khatulistiwa atau Ekuator. Termasuk unsur Garis Khatulistiwa dimasukkan ke dalam lambang Pemerintah Daerah. Garis Khatulistiwa yang melingkari tengah-tengah bumi, sebenarnya melewati beberapa propinsi di Indonesia dan beberapa negara lain.

Bagikan
  • Facebook
  • Twitter
  • Google +
  • LinkedIn



Share This Article
Facebook Copy Link Print
Leave a Comment

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

FacebookLike
InstagramFollow
YoutubeSubscribe

Terpopuler Hari Ini

You Might Also Like

FSBM XJurnalisme Warga

Agenda FSBM, Kapuas Hulu Utamakan Lomba Sampan

2 Min Read

Karapan Sapi: Pemersatu Budaya dan Etnis

5 Min Read

Peserta dan Pengunjung FSBM X Menikmati 1001 Lungkung Kerupuk Basah

4 Min Read

PENGGUGAH SELERA DARI MASA LAMPAU

9 Min Read

Interaksi

Instagram Facebook-f Youtube

Kompleks Rumah Melayu, Jl. Sutan Syahrir, Pontianak, Kalimantan Barat

Welcome Back!

Sign in to your account

Username or Email Address
Password

Lost your password?